SELAMAT DATANG

Sabtu, 20 April 2013

Arus Hambatan Tegangan Hokum Ohm


Arus Hambatan Tegangan Hokum Ohm

1. Arus 
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
I = Q/T
Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).

2. Hambatan
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
atau
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus.
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
3. Tegangan 
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
V= I .R
Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).
 4. Hukum Ohm
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan ,dan hambatan.
Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm.
Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance (Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain dari tegangan adalah E atau Electromotive force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang mengalir pada sebuah sumber (seperti baterai dan generator) dan V bersifat lebih umum.
Salah satu dasar dalam perhitungan elektro, yang sering dibahas mengenai satuan couloumb, dimana ini adalah besarnya energi yang setara dengan electron pada keadaan tidak stabil. Satu couloumb setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron. Symbolnya ditandai dengan Q dengan satuan couloumb. Ini yang menyebabkan electron mengalir, satu ampere sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).
Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui bagaimana mengukur sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial. Satuan energi secara umum adalah joule dimana sama dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton yang digunakan untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam british unit, ini sama halnya dengan kurang dari ¾ pound dari gaya yang dikeluarkan sejauh 1 foot. Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I joule energi yang digunakan untuk mengangkat berat ¾ pound setinggi 1 kaki dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan parallel pulling dengan ¾ pound. Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1 joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan melepaskan energi sebesar 9 joule dalam setiap couloum dari electron yang bergerak pada sebuah rangkian.
Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui ketika kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian. Yang pertama dan mungkin yang sangat penting hubungan antara tegangan, arus dan hambatan ini disebut hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah paper pada tahun 1827, The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.
HUKUM OHM
E = I R
I = E / R
R = I / E
Kesimpulan :
• Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V.
• Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I
• Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R
• Hukum Ohm: E = IR ; I = E/R ; R = E/I
Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan :
P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R
Dimana :
P : daya, dalam satuan watt
V : tegangan dalam satuan volt
I : arus dalam satuan ampere
Contoh Soal Latihan:
Sebuah bangunan rumah tangga memakai lampu dengan tegangan pada instalansi lampu rumah tangga tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir pada lampu tersebut adalah 10 ampere, berapakah hambatan pada lampu tersebut, hitunglah?
JAWAB :
dik :
V = 220 Volt
I = 10 Amper
Dit : hambatan…………….?
JAWAB
R = V/R
R = 220/10 = 22 ohm
Jadi hambatan yang mengalir adalah 22 ohm
Contoh Soal Latihan:
Didalam suatu rumah tinggal, terpasang sebuah lampu dengan tegangan 220 Volt, setelah di ukur dengan amper meter arusnya adalah 2 ampere, hitunglah daya yang di serap lampu tersebut ?
JAWAB :
dik :
V = 220 Volt
I = 2 Amper
Dit : Daya…………….?
JAWAB
P = V.I
P = 220. 2 = 440 Watt

Babad Lorog


BABAD LOROG

Critane, jaman biyen ning Bandung, adipatine nduweni putra loro. Ananging putra loro mau pada ora akur. Rebutan pangkat. Mula,wektu Adipati Bandung seda, putrane loro mau tukaran, rebutan kedhudhukan, sing akhire dimenangake putra enom.
Putra sing tuwa, bareng kalah karo adine, mlayu nyang Pajang, mbeguru. Ning kono, deweke dijenengke Kyai Bandung. Ning Pajang, Kyai Bandung ngedekake paguran, sing akhire muride akeh. Rumangsa ora krasan Kyai Bandung mlayu nyang Ponorogo dikancani abdine sing setya yaiku Raden Panji Angrangin. Tekan Ponorogo ngadep Bupati Ponorogo. Tujuane ngadep Bupati Ponorogo yaiku arep njaluk lemah dienggo pedhusunan. Akhire Kyai Bandung diwenei lemah ning pesisir kidul yaiku wiwit Kaliwuluh nganti tekan Lorog, lan Panggul nganti Sumbreng.
Bareng wis oleh lemah, Kyai Bandung lan Raden Panji Sanjayangrangin, nerusake laku nyang daerah seng dimaksud Bupati Ponorogo. Bareng wis mlaku rodok suwi, Kyai Bandung leren lan mutusake arep nggawe pasanggrahan dienggo palerenan sauntara. Teka saiki daerah iku isih ana lan kejuluk daerah Sanggrahan.
Bareng Sanggrahan wis reja, Kyai Bandung merintah Raden Panji Sanjayangrangin mbukak alas maneh, ben tambah amba. Tenan, akhire Raden Panji Sanjayangrangin mbukak alas ning cedake gunung Kunir. Sak iki daerah iku dijenengake daerah Nglaran. Maksude, daerah kono iku dieler ben tambah amba.
Ora let suwi, Kyai bandung lan Raden Panji Sanjayangrangin mlaku maneh, njelajah alas, golek lemah sing eloh utawa subur. Ora let suwi, Kyai Bandung tekan Lorog. Neng daerah iku, deweke rumangsa seneng, sebab daerahe subur, lan okeh banyu. Wiwitane, daerah sing di babat yaiku daerah sisih kidul, cedak segara. Tekan saiki, daerah iku isih subur, lan dijenengke daerah Bandung.
Rumangsa wes reja, Kyai Bandung madep maneh nyang Adipati Ponorogo. Pradul nek deweke wis reja neng daerah Lorog. Adipati bungah, lan ngangkat Kyai Bandung dadi Ngabehi. Ananging, Kyai Bandung kudu asok pajeg nyang Ponorogo setahun peng pindo, yaiku ben Mulud lan wulan Sawal.
Bareng wes dadi Ngabehi, Kyai Bandung rabi karo anake Kyai Ageng Jantur. Kyai Ageng Jantur iku kabare rabi karo widadari. Sak jerone omah-omah karo anake Kyai Ageng Jantur, Kyai Bandung nduweni anak papat. Loro lanang lan sing loro wedok. Bareng anake wis padha gedhe, Kyai Bandung nduwe mantu sing asmane Ki Wanapala. Ki Wanapala yaiku putrane Kyai Ageng Klesem.
Salah sawijineng dina, Kyai Bandung ngekon Ki Wanapala mantune mbukak alas dienggo padusunan. Ananging, nganti sedino olehe babat mau ora amba-amba. Mula wektu ditakoni nyang mertuane babagan hasile mbukak alas, Ki wanapala njawab “O.. daya wiyaro bapa”. Entok jawaban kaya ngono mau, Kyai Bandung njawab “sak jane awakmu wis oleh enggon nggo omah-omah. Daerah iku jenengno Wiyara.”. teka saiki daerah iku jenenge isih Wiyoro.
Bareng Kyai Bandung wis sepuh, kekuasaan ning Lorong dicekel mantune, Ki Wanapala. Ananging, Ki Wanapala iku ora adil sak jerone mimpin rakyate, mula akeh rakyat sing ora seneng. Salah sawijineng dina, Ki Wanapala sowan nyang Ponorogo, asok pajek.
Tekan Ponorogo, Ki Wanapala ditakoni Adipati Ponorogo, ngopo Ki Bandung ora sowan dhewe. Ki Wanapala ngabari yen Ki Bandung wis Sepuh. Adipati Ponorogo uga nakoni kenek apa kok dudu anake lanang sing makili. Entuk pitakonan mengkono mau, Ki Wanapala ngapusi yen Ki Bandung ora nduweni putra lanang. Ananging, Adipati Ponorogo ora percaya sebabe ning mburine Ki Wanapala enek bocah sing rupane persis Ki Bandung. Tibake tenan, mburine Ki Wanapala iku enek putrane Ki bandung sing asmana Raden Satria utawa Ki manten. Ngerti ngono, Ki Wanapala isin, wirang. Akhire sing diangkat dadi Ngabehi yaiku Raden Satria.
Ki wanapala bareng wis kisinan ora gelem muleh nyang Wiyoro, nanging uripe enek ngalas. Salah sawijineng dina, Ki Wanapala enek nggunung lan nyumet geni. Uwong sing weruh kukus iku banjur ngerti yen ning kono iku enek uwonge, mestine Ki Wanapala. Bareng diendangi tibake tenan. Nanging Ki Wanapala ora gelem muleh. Pilih urip ning gunung kuwi. Saiki dijenengke gunung Kemukus.
Akhire Ki wanapala seda neng gunung Kemukus. Lha Lorog akhire dipimpin Ki Manten utawa Raden Satria nganti reja.